Pabrik SMT memproduksi mobil tingkat yang hemat bahan bakar dan diekspor ke beberapa negara. Rencana Suzuki untuk menjual mobil yang lebih ramah lingkungan membuat SMT tidak masuk dalam wacana mereka.
Oleh sebab itu, Suzuki telah mempertimbangkan dan memutuskan untuk mengoptimalkan lokasi produksi global di dalam grup. Keputusan juga dibuat untuk menutup pabrik SMT pada akhir 2025.
Kendati begitu, konsumen akan tetap bisa memiliki mobil Suzuki. Nantinya seluruh mobil yang beredar di Negeri Gajah Putih berstatus CBU (Completely Built Up) alias diimpor sepenuhnya dari luar negeri.
Berdasarkan data yang dibagikan oleh Suzuki, SMT selama ini hanya berhasil memproduksi 7.579 unit, yang meliputi model Swift, Ciaz, dan Celerio. Mobil-mobil tersebut dipastikan masih akan dijual di Thailand dengan cara impor.
Selain itu, untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan netralitas karbon yang dipromosikan oleh pemerintah Thailand, perusahaan akan memperkenalkan model-model listrik termasuk kendaraan hibrida.