Kendati begitu, kondisi tersebut sangat cocok untuk kondisi saat ini, terutama kendaraan yang ditujukan untuk perkotaan. Nissan pun saat ini sedang mengembangkan teknologi baterai terbaru di fasilitas riset dan pengembangannya di Jepang.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa Nissan bisa membuat baterai LFP sendiri di pabrik Yokohama dibandingkan fasilitas produksi lainnya. Saat ini, Nissan tengah mencari mitra untuk mengembangkan teknologi baterai tersebut dan memungkinkan untuk impor dari luar perusahaan.
Apabila terealisasi, maka Nissan akan berhadapan langsung dengan BYD yang saat ini telah memproduksi baterai LFP dengan sebutan Blade Battery. Baterai tersebut juga sudah dipakai pada seluruh mobil listrik BYD.
Berdasarkan data dari China Automotive Battery Industry Innovation Alliance, BYD mendominasi pasar baterai LF dengan pangsa pasar 41,1 persen. Rivalnya CATL berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 33,9 persen.
Berkat penggunaan baterai LFP ini juga turut berkontribusi meningkatkan penjualan mobil listrik BYD di dunia. Terbukti, BYD mampu menggusur Tesla dari posisi mobil listrik terlaris di dunia.