"Tesla bekerja sama dengan penegak hukum dan pakar forensik eksternal dan akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika diperlukan," lanjutnya.
Untuk diketahui, pelanggaran data mencakup nomor Jaminan Sosial, nama, alamat, nomor telepon, dan/atau alamat email karyawan saat ini dan mantan karyawan. Dilaporkan informasi rahasia tersebut berjumlah sekitar 100 gigabyte data.
Tesla mengatakan pihaknya belum mendeteksi penyalahgunaan data yang bocor, tetapi bekerja sama dengan penegak hukum dan pakar forensik eksternal dan akan terus mengambil langkah yang tepat sesuai kebutuhan.
Perusahaan merekomendasikan agar siapa pun yang mencurigai data mereka termasuk dalam kebocoran mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi Jaminan Sosial mereka dengan melakukan pelaporan dan mengajukan pembekuan keamanan ke Biro Kredit.
(SAN)