Menurut Bloomberg, Tesla mendekati kesepakatan persyaratan untuk membangun pabrik pembuatan kendaraan produksi tahunan satu juta unit di Indonesia. Laporan itu mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini.
Namun, menteri investasi Indonesia Bahlil Lahadalia mengkonfirmasi bahwa negara tersebut sedang melakukan kontak dengan Tesla, dan kedua pihak sedang mendiskusikan kesepakatan potensial.
Indonesia juga sudah beberapa kali dibahas dengan Gigafactory Tesla berikutnya. Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo telah berusaha merayu Tesla dan CEO-nya Elon Musk untuk berkomitmen pada pabrik baru di Tanah Air. Tahun lalu, ia menawarkan proposal yang mencakup fasilitas produksi kendaraan yang akan mampu menampung setengah juta kendaraan setiap tahun dan pabrik pembuatan baterai.
Tahun lalu, Tesla juga menjamu pejabat pemerintah Indonesia di Gigafactory Texas untuk membahas kesepakatan pasokan bahan baku nikel, logam yang sangat dimanfaatkan dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Tesla belum berkomitmen pada pasar tertentu untuk Gigafactory berikutnya. Musk mengatakan dia berharap untuk mengumumkan lokasi fasilitas produksi berikutnya pada akhir 2022, dan dengan desas-desus bahwa Meksiko sangat disukai untuk menjadi lokasi yang dipilih, Tesla tidak pernah secara resmi berkomitmen pada rencana tersebut.
Menambahkan Gigafactory lain di Asia akan membantu memasok kendaraan ke berbagai pasar, termasuk Eropa, karena Tesla telah memanfaatkan Shanghai Gigafactory sebagai pusat ekspor selama lebih dari setahun.
(DKH)