Selain itu, TikTok juga membuka lowongan di kantor pusatnya di Singapura. Perusahaan ini berencana untuk meningkatkan pusat tekniknya di Mountain View, California, di mana ia telah memiliki lebih dari 1.000 insinyur, menurut Journal.
Diketahui, Meta telah memberhentikan 11.000 karyawan bulan ini. Selain Meta, Amazon juga memangkas hingga 10.000 pekerjaan menjelang musim liburan. Tak hanya itu, Twitter Elon Musk dikabarkan juga telah memberhentikan sekitar setengah dari 7.000 karyawannya.
Sebelumnya TikTok mengatakan pada 2020 bahwa mereka mempekerjakan 10.000 pekerja. Pernyataan tersebut muncul ketika sedang menghadapi pengawasan ketat dari anggota parlemen di Washington, D.C.
Perusahaan juga ingin menambah tim yang mencari cara menghasilkan uang dari aplikasi, mengembangkan tim e-niaga, dan menambahkan kontraktor untuk memantau konten video yang tidak pantas.
Meskipun begitu, TikTok tidak sepenuhnya kebal terhadap dampak ekonomi seperti penurunan iklan karena adanya inflasi. TikTok pun memangkas target pendapatannya untuk tahun ini sebesar USD2 miliar dari proyeksi sebesar USD14 miliar menjadi sekitar USD10-12 miliar.
Penulis: Savira Agustin
(IND)