Toto menjelaskan, langkah tersebut bertujuan untuk melindungi fasilitas data center dari upaya sabotase atau gangguan eksternal yang dapat merugikan operasional data center dan pelanggannya.
Namun, menurut Pria yang dijuluki Bill Gates Indonesia tersebut, keamanan siber juga memerlukan perhatian lebih, karena pelaku kejahatan siber semakin canggih dan kini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menembus sistem keamanan.
“Ke depan, hacker akan semakin canggih, menggunakan AI. Kami punya prinsip untuk menjaga,” ujar Toto.
Lebih lanjut, bagi penyedia data center, kata Toto, menjaga kesinambungan bisnis merupakan prioritas utama, termasuk dalam menghadapi potensi gangguan. Oleh karena itu, penyedia data center diimbau untuk memiliki cadangan data dan backup sistem yang andal.
(Fiki Ariyanti)