Belum jelas apakah pria asal Malaysia itu, yang mengambil alih sebagai CEO Intel pada Maret lalu, telah melepas sahamnya di perusahaan-perusahaan tersebut.
“Pada Maret 2025, Intel menunjuk Lip-Bu Tan sebagai CEO barunya,” kata Cotton dalam surat tersebut.
“Tan dilaporkan mengendalikan puluhan perusahaan China dan memiliki saham di ratusan perusahaan manufaktur canggih dan chip China. Setidaknya delapan dari perusahaan ini dilaporkan memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat China," katanya.
Cotton secara khusus menyinggung kepemimpinan Tan baru-baru ini di Cadence Design Systems dalam surat tersebut. Menurut Departemen Kehakiman AS, Cadence baru-baru ini mengaku bersalah karena menjual perangkat keras dan perangkat lunak ke Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China, yang terkait dengan militer China.
Tan adalah CEO Cadence ketika perusahaan tersebut melanggar aturan tersebut antara 2015 dan 2021. (Wahyu Dwi Anggoro)