Secara keuangan, VinFast masih mencatat rugi bersih sebesar USD712,4 juta pada kuartal I-2025, naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan perusahaan meningkat tajam 150 persen menjadi USD656,5 juta, mencerminkan adanya peningkatan volume penjualan.
Meski masih membukukan kerugian, perusahaan optimistis terhadap prospek pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara. Strategi fokus pada segmen mobil mini dan entry-level dinilai menjadi kunci penetrasi pasar jangka panjang VinFast.
(Ibnu Hariyanto)