"Seperti Wuling kita punya tiga line up mobil listrik, tiga-tiganya beda segmen. Yang lain pun juga sama. Artinya memang setiap brand yang main di EV itu memang lagi mencari segmen mana yang menjadi volume maker," ujarnya.
Gomgom menjelaskan, pasar mobil listrik sangat berbeda dengan mobil konvensional yang pasarnya sudah terbentuk selama puluhan tahun. Sehingga, setiap produsen sudah memahami apa kebutuhan konsumen di Indonesia ketika berencana meluncurkan produk baru.
"Jadi kita belum bisa melihat bentuk ini apakah akan dicari, itu belum terbentuk sampai sekarang. Di Wuling saja kita punya tiga (segmen), dan tiga-tiganya bertumbuhnya bareng-bareng. Berarti segmen lainnya pun juga sama. Jadi kita melihat dulu deh akan terbentuknya seperti apa. Mungkin dalam 1-2 tahun itu akan kita lihat mana yang terbentuk," ujarnya.
Menurutnya, pasar mobil listrik di Indonesia tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, pemain mobil listrik di Indonesia semakin banyak dengan menghadirkan berbagai model.