MARKET NEWS

Harga Minyak Mentah Naik, WTI Melesat Satu Persen

Dinar Fitra Maghiszha 30/11/2021 10:37 WIB

Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa pagi (30/11/2021).

Harga Minyak Mentah Naik, WTI Melesat Satu Persen

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa pagi (30/11/2021).

Penguatan ini memperpanjang rebound setelah sempat terpuruk pada pekan lalu di tengah kabar meningkatnya ekspektasi bahwa para produsen bakal menghentikan rencana penambahan pasokan pada awal tahun.

Hingga pukul 10:10 WIB, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak 1,1%, menjadi USD70,72 per barel, menambah kenaikan 2,6% pada hari Senin.

Minyak mentah berjangka Brent naik 0,72%, seharga USD73,75 per barel, setelah naik 1% kemarin.

Sebagai catatan, harga kedua acuan minyak tersebut sempat anjlok sekitar 12% pada hari Jumat  pekan lalu bersama dengan sejumlah instrumen pasar lainnya di tengah kekhawatiran penyebaran varian baru virus Omicron yang memicu pembatasan baru dan menghambat pertumbuhan global.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Senin (29/11) bahwa Omicron dimungkinkan menimbulkan risiko infeksi yang tinggi, yang kemudian membuat beberapa negara meningkatkan pembatasan perjalanan mereka.

Sampai saat ini, masih belum jelas seberapa parah varian baru tersebut dan apakah bisa melawan vaksin yang telah diberikan kepada seseorang.

Sementara itu, Organisasi negara-negara Pengekspor Minyak Bumi dan sekutunya Rusia dijadwalkan mengadakan pertemuan pada 2 Desember 2021 yang diperkirakan bakal menunda rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada bulan Januari.

"Kami pikir kelompok itu akan condong ke arah jeda sesaat atas kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan rilis stok minyak oleh negara konsumen minyak utama," kata Analis Komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Selasa (30/11/2021).

Diketahui, ada tekanan di dalam kelompok OPEC dan sekutunya untuk mempertimbangkan kembali rencana pasokan mereka, terutama setelah rilis cadangan minyak mentah darurat pada pekan lalu oleh Amerika Serikat yang berkoordinasi dengan sejumlah negara-negara konsumen minyak utama lain untuk mengatasi kenaikan harga.

"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman pembatasan perjalanan sejumlah negara dari dan ke Afrika Selatan, maka OPEC dan sekutunya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan produksi," kata Analis OANDA Edward Moya di sebuah catatan.

Di samping itu, prospek yang membebani pasar juga datang dari dimulainya kembali ekspor minyak dari Iran, menyusul komentar optimis dari para diplomat Amerika Serikat saat dialog terkait menghidupkan kembali pakta nuklir. (NDA)

SHARE