Masih Dibayangi Omicron, Bursa Asia Bergerak Variatif
Bursa saham di kawasan Asia Pasifik terpantau bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/12/2021).
IDXChannel - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik terpantau bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/12/2021).
Hingga pukul 10:09 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) melemah -0,27% di 27.677,5, Kospi Korea Selatan (KS11) menguat 0,42% di 2.957,6, dan Hang Seng Hong Kong (HSI) terpuruk 01,26% di 23.490,0.
Sementara Shanghai Composite China melesat 0,26% di 3.583,0, Straits Times Singapura (STI) naik 0,22% di 3.098,93, sedangkan Indonesia Composite Index / IHSG tertekan -0,21% di 6.569,85. Adapun S&P ASX Australia (AXJO) naik 0,07% di 7.230,50.
Sampai saat ini, pasar global masih mencermati kabar penyebaran varian Omicron yang sempat mengguncang pasar beberapa waktu lalu. Investor masih menunggu setidaknya satu pekan ke depan untuk membaca upaya korporasi pembuat vaksin merespons wabah baru ini.
Ketidakjelasan dampak Omicron membuat sejumlah pemerintah di berbagai negara membuat kebijakan pembatasan untuk mengantisipasi dampak ke depan.
Sedangkan katalis dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) / Federal Reserve yang diperkirakan bakal menaikkan suku bunga lebih cepat juga masih menjadi perhatian pasar.
Gubernur Fed Jerome Powell sebelumnya telah berbicara dengan sejumlah pejabat keuangan AS ihwal kemungkinan untuk mempercepat tapering off.
"The Fed tidak bakal mengabaikan ancaman dari Omicron, tetapi memilih untuk tidak menunda kebijakan yang tentu mendukung prospek bisnis seperti biasa," kata Analis Commonwealth Bank of Australia Tobin Gorey, dilansir Reuters, Jumat (3/12/2021).
Respons pasar terhadap perubahan karakter Powell yang cenderung ke arah hawkish dengan keingingan mendongkrak suku bunga jangka pendek dan menekan suku bunga jangka panjang pada akhirnya akan cenderung sedikit meredam inflasi dan pertumbuhan beberapa waktu ke depan.
"Inflasi, bukan pertumbuhan-lah, yang membuat Fed mempercepat rencana pengetatan," kata Analis Societe Generale, Kit Juckes, di London, Inggris. (NDA)