Dia menilai, sejumlah insentif perpajakan yang digelontorkan oleh pemerintah hanya akan dinikmati oleh kalangan menengah atas tersebut. "Sehingga kebijakan yang misalnya pembebasan pajak macam-macam pasti akan sangat dinikmati kelompok yang punya duit. Ketimpangannya akan semakin panjang," kata dia.
Tak hanya itu, Teguh pun mengungkap potensi ketimpangan di sektor pertanian. Hal itu bisa dilihat dari penguasaan lahan pertanian. Petani kaya yang jumlahnya hanya 6 persen menguasai lahan pertanian sebesar 38,5 persen. Sementara, 56 petani gurem hanya menguasai 12 persen total pertanian. (TYO)