sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Risiko Investasi Deposito yang Harus Diketahui Sebelum Buka Rekening

Banking editor Kurnia Nadya
03/09/2024 12:51 WIB
Salah satu risiko investasi deposito adalah likuiditas yang kurang fleksibel. Nasabah tidak dapat mencairkan depositonya sebelum jatuh tempo tiba.
7 Risiko Investasi Deposito yang Harus Diketahui Sebelum Buka Rekening. (Foto: Freepik)
7 Risiko Investasi Deposito yang Harus Diketahui Sebelum Buka Rekening. (Foto: Freepik)

2. Return Tetap 

Return yang diperoleh dari investasi deposito adalah bunga yang dibayarkan oleh bank. Namun sayangnya bunga ini bersifat tetap, besaran bunga yang diterima nasabah pada masa pencairan adalah besaran bunga yang sama ketika nasabah membuka rekening. 

Berbeda dengan investasi saham dan logam mulia, yang imbal hasilnya berpotensi tumbuh lewat kenaikan harga (capital gain) seiring waktu berjalan. Investasi saham bahkan menawarkan dividen setahun sekali. 

3. Investasi Pasif 

Seperti yang diulas di atas, investasi deposito bersifat pasif. Nasabah tidak menentukan ke mana uang deposito itu akan diinvestasikan, dan hanya menerima bunga pada jatuh tempo tanpa upaya apa pun. 

Bagi investor yang mengharapkan pertumbuhan investasi yang agresif, sifat pasif pada deposito bisa menjadi suatu kekurangan. Namun bagi investor yang memerlukan tempat pasif untuk memarkir aset, deposito justru menjadi alternatif terbaik. 

4. Keuntungan Kurang Optimal 

Besaran keuntungan bunga deposito ditentukan oleh besaran suku bunga yang ditawarkan bank dan besaran nominal dana yang disetorkan kepada bank. Bunga deposito memang lebih tinggi dari bunga tabungan, tetapi tidak lebih tinggi dari persentase return investasi saham dan logam mulia. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement