IDXChannel - Langkah pengambilalihan PT Bank Victoria Syariah (BVIS) oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BBTN) semakin dekat terealisasi. Nilai akuisisi ini mencapai Rp1,06 triliun.
Rencana aksi korporasi tersebut akan diputuskan BTN dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 26 Maret 2025 pukul 14.00 WIB di Menara BTN, Jalan Gajah Mada No. 1, Jakarta Pusat.
Dari sembilan mata acara pada RUPST BBTN, salah satu agenda penting yang akan dimintai persetujuan para pemegang saham adalah pengambilalihan saham Bank Victoria Syariah oleh BTN.
Dalam pengumuman pemanggilan RUPS, manajemen BTN menjelaskan, perseroan akan mengambilalih Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai tahap awal pemekaran dan transformasi bisnis syariah perseroan dan dalam rangka pemenuhan kewajiban perseroan untuk melakukan pemisahan (spin-off) UUS berdasarkan ketentuan Pasal 59 POJK 12/2023.
"Setelah pengambilalihan BVIS, perseroan akan mengalihkan hak dan kewajiban UUS (diintegrasikan) ke dalam BVIS (BUS hasil pengambilalihan) dengan tunduk pada ketentuan dan persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar manajemen, ditulis Minggu (23/3/2025).
Jelang RUPS, harga saham BBTN ditutup turun 5,52 persen menjadi Rp770 pada perdagangan Jumat (21/3/2025). Dalam sepekan ini, saham bank yang fokus pembiayaan perumahan tersebut tercatat turun 6,10 persen.
Nilai Akuisisi BVIS oleh BBTN Rp1,06 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan PT Victoria Investama Tbk (VICO) buka suara terkait rencana akuisisi saham BVIS oleh BTN.
BBTN akan mengambilalih 100 persen saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni VICO, BVIC, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Dalam pengumuman akuisisi yang dirilis BBTN, disebutkan jumlah saham BVIS yang dimiliki ketiga pemegang saham tersebut totalnya 1,06 miliar dengan nilai nominal Rp1,06 triliun.
Rinciannya terdiri dari VICO yang menggenggam 850 juta saham BVIS atau 80,18 persen dengan nilai nominal Rp850 miliar.
Selanjutnya BVIC memiliki 209,98 juta atau 19,80 persen saham Bank Victoria Syariah senilai Rp209,98 miliar, dan BHP Jakarta mengempit 17.317 saham atau 0,0016 persen senilai Rp17,31 juta.
Corporate Secretary BVIC, Caprie Ardira Azhar dalam keterbukaan informasi BEI mengatakan, telah dilakukan penandatanganan Pengikatan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) antara BVIC dan VICO selaku pemegang saham BVIS dengan BBTN.
"Terkait dengan angka Rp1,06 triliun, angka tersebut merupakan nilai nominal dari seluruh jumlah saham yang telah diterbitkan oleh BVIS sebanyak 1,06 miliar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang terdapat dalam Ringkasan Rancangan Pengambilalihan dipublikasikan pada Senin, 20 Januari 2025 yang sebelumnya telah memperoleh persetujuan prinsip dari OJK," kata Caprie, Selasa (21/1/2025).
Sementara untuk nilai transaksi penjualan saham BVIS kepada BBTN, ditegaskan Caprie akan diumumkan setelah rencana transaksi selesai.
Dia menjelaskan, Condition Precedent (CP) atas rencana transaksi akuisisi saat ini sedang dipersiapkan pemenuhan persyaratan-persyaratannya sebelum tanggal transaksi yang direncanakan akan selesai pada semester I-2025.
(Fiki Ariyanti)