Sementara itu, pihak perbankan juga telah mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS). The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) untuk yang keempat kalinya. Suku bunga ditetapkan sebesar 3,5%-4% pada pertemuan 1-2 November 2022. Suku bunga The Fed ini tertinggi sejak 2008.
"Kita melihat lagi ke depan seperti apa, kita sih percaya dengan baik tapi menurut saya gini, tahu depan sepertinya kita harus punya strategi decision. Hari ini the Fed naikin suku bunga lagi jadi 4%," katanya.
Kenaikan suku bunga The Fed tentunya akan disusul oleh kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Bahkan BI diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan jadi 5%. Dengan kenaikan suku bunga acuan BI akan memengaruhi bunga kredit.
"Impact-nya banyak jadi lending lebih mahal," ujarnya.
Kharim menambahkan, Bank Jago akan memperkuat ekosistem digital, khususnya untuk partner lending yang mencapai 32 perusahaan partner. "Kita tetap fokus ekosistem digital, tentunya lihat kondisi. Yang penting fundamental kita kuat," jelasnya.
(DES)