Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini turut mendongkrak pendapatan bunga bersih menjadi Rp184 miliar, atau naik 11,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan itu, margin bunga bersih (NIM) juga membaik menjadi 1,09 persen dari sebelumnya 0,94 persen.
Sementara itu, rasio kredit berkualitas rendah (LAR) turun signifikan menjadi 23,41 persen dari 34,33 persen di kuartal I-2024. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto juga menunjukkan tren perbaikan, membaik menjadi 9,10 persen dari sebelumnya 9,92 persen.
KB Bank juga mencatat penguatan likuiditas dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,86 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp43,83 triliun pada Kuartal I-2025.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan dana murah (CASA) sebesar 16,83 persen yoy, dari Rp10,60 triliun menjadi Rp12,38 triliun.
“Kami memiliki komitmen jangka panjang di Indonesia, dan kinerja awal tahun ini adalah langkah awal dari perjalanan yang lebih besar. Dengan strategi yang terfokus, eksekusi yang disiplin, serta sistem digital yang unggul, KB Bank siap menciptakan lompatan pertumbuhan berikutnya,” ujar Woo Yeul Lee.
(DESI ANGRIANI)