Cetak Laba Rp3,2 Triliun
Dalam hal profitabilitas, Danamon membukukan pendapatan operasional sebesar Rp18,9 triliun, tumbuh 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara PPOP tumbuh sebesar 1 persen yoy.
Adapun laba tahun buku setelah pajak (NPAT) mencapai Rp3,2 triliun atau turun 8,6 persen dari laba periode 2023 sebesar Rp3,5 triliun.
Terkait rentabilitas, Danamon membukukan margin bunga bersih (NIM) sebesar 7,3 persen. Kualitas aset tetap terjaga dengan baik, dengan rasio loan at risk (LAR) per 31 Desember 2024 sebesar 10,6 persen, lebih baik 102 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio NPL bruto sebesar 1,9 persen, 29 basis poin lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kualitas aset Danamon yang baik juga ditunjukkan oleh rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) yang mencapai 287,2 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 265,9 persen.
Kinerja Positif di Ekosistem Otomotif-Haji dan Umrah
Pada ekosistem otomotif, perseroan memperkuat inisiatif sinergi bisnis bersama Adira Finance. Jumlah pemberian pinjaman sinergi (synergy loan) di ekosistem ini pada 2024 tumbuh 12 persen yoy mencapai Rp4 triliun.
Danamon juga berupaya memperdalam basis nasabah dan penetrasi pasar pada ekosistem haji dan umrah dengan menjangkau asosiasi, biro perjalanan ibadah, dan calon jamaah.
Pada 2024, jumlah biro perjalanan ibadah yang menjalin kemitraan bersama dengan Danamon naik 213 persen yoy, bersamaan dengan penghimpunan dana dari asosiasi, biro perjalanan, dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tumbuh 143 persen yoy.
Pada ekosistem pendidikan, Danamon menjalin kemitraan strategis dengan lebih dari 20 institusi mitra, mendorong pertumbuhan jumlah rekening dari ekosistem ini sebesar 37 persen yoy.