“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mewujudkan kerja sama ini. Semoga menjadi langkah awal bagi PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut dalam memperkuat sektor perbankan daerah melalui konsolidasi yang sehat, profesional, dan berorientasi ke masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyampaikan pembentukan KUB ini merupakan tonggak penting dalam transformasi Bank DKI menjadi bank yang sehat, kuat, dan berdaya saing nasional.
“Melalui kerja sama ini, Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar, memperkuat struktur bisnis, serta meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah. Ini adalah bagian dari investment story kami menuju IPO,” ujar Agus.
Ia menyebut Bank DKI akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Kedua di BMM, dan akan aktif mendampingi penguatan tata kelola, manajemen risiko, sistem IT, serta pengembangan bisnis dan SDM di BMM, sejalan dengan prinsip Governance, Risk & Compliance (GRC) yang terintegrasi.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyatakan kolaborasi ini akan memperkuat layanan kepada masyarakat dan pelaku usaha lokal.