Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp22,5 triliun atau tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18 triliun.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 55%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Walaupun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas. Pencapaian ini menjadi momentum yang baik bagi Bank Jago untuk melanjutkan pertumbuhan secara berkelanjutan ke depan,” pungkas Arief.
(DES)