Peningkatan DPK berupa tabungan, tak lepas dari peningkatan layanan dan sosialisasi Sampoerna Mobile Banking.
Ekosistem layanan BI Fast memungkinkan pengguna Sampoerna Mobile Banking melakukan transfer antar bank dengan biaya yang lebih ekonomis Rp2.500.
Kemudahan dalam proses pembukaan tabungan Sampoerna Mobile Saving secara daring (online) juga ditingkatkan dengan perbaikan fitur pengenalan wajah (face recognition) dan deteksi keaslian pengguna (liveness detection).
Dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian/prudential, Bank Sampoerna dapat menekan tingkat kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) bruto menjadi 2,8 persen per akhir September 2022 dari 2,9 persen pada tahun sebelumnya. Demikian pula jumlah kredit yang direstrukturisasi menurun menjadi 26,5 persen dari 39,1 persen pada akhir September 2021.
Sementara itu, mempertimbangkan kondisi pandemi Covid yang belum sepenuhnya usai, sentimen kenaikan suku bunga acuan, dan kekhawatiran akan resesi global, Bank Sampoerna membuat beban penyisihan penurunan nilai kredit senilai Rp 249 miliar sepanjang periode Januari hingga September 2022. Nilai ini meningkat sebesar 45 persen dibandingkan penyisihan yang dibuat selama periode yang sama tahun 2021.