sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bank Sumut Berencana Gabung KUB, Ini Saran OJK

Banking editor Anggie Ariesta
14/10/2024 19:31 WIB
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) berencana bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Bank Sumut Berencana Gabung KUB, Ini Saran OJK (Foto: MNC Media)
Bank Sumut Berencana Gabung KUB, Ini Saran OJK (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) berencana bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi mengungkapkan, rencana tersebut sudah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Tadi saya baru wacanakan dengan OJK. Nanti langkah pertama saya akan audiensi dulu dengan OJK pusat yang menangani KUB,” kata Babay saat ditemui di Grand Hyatt Jakarta, Senin (14/10/2024).

Adapun OJK memberikan saran bagi Bank Sumut untuk bergabung dengan Himpunan Bank Negara (Himbara).

“Atau misalkan ke bank swasta yang yang acceptable, diterima oleh masyarakat ya. Kadang-kadang kan ketika ke swasta nanti ada isu swastanisasi atau apalah gitu kan. Itu nanti yang bisa diterima oleh masyarakat di daerah itu,” tutur dia.

Sebagai informasi, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mencatatkan laba bersih Rp351,62 miliar sepanjang semester I-2024. Pencapaian itu terkontraksi 6,60 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp376,48 miliar.

Meski mengalami koreksi, penyusutan laba Bank Sumut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah BPD-BPD kakap, yang pada periode sama mengalami penurunan hingga double digit.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis, 19 September 2024 lalu, salah satu faktor penurunan laba Bank Sumut adalah akibat lonjakan beban bunga.

Hingga Juni 2024, beban bunga mengalami lonjakan 118,25 persen, dari Rp484,39 miliar menjadi Rp1,06 triliun. Adapun pendapatan bunga bank ini masih tumbuh solid, naik 38,74 persen, atau menjadi Rp2,23 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersihnya terkontraksi 2,56 persen menjadi Rp1,70 triliun.

Dari sisi fungsi intermediasi, BPD yang dipimpin Babay Parid Wazdi sebagai direktur utama ini menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp29,65 triliun di semester I -024. Realisasi itu meningkat 3,64 persen ketimbang Rp28,61 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Di tengah melemahnya daya beli masyarakat, rasio kredit bermasalah (NPL) justru bisa ditekan ke level 2,55 persen, lebih baik dibandingkan 2,78 persen di semester I-2023.

Dari sisi funding, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh tipis 2,25 persen, dari Rp33,32 triliun menjadi Rp34,07 triliun. Struktur DPK tidak banyak berubah, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 57,00 persen, sedikit lebih baik dibandingkan 56,87 persen di periode sama tahun sebelumnya.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement