"Kemudian nanti bisa bekerja dengan Bank Rakyat sedemikian rupa dalam cicilannya nanti di-handle oleh Bank Rakyat, termasuk remittance yang mereka kirim kepada keluarganya, ini sangat strategis," ujarnya.
Hary mencatat ada sekitar 50.000 hingga 60.000 PMI setiap tahunnya yang bertolak ke Malaysia untuk bekerja. Angka tersebut tidak termasuk PMI yang sudah bekerja lebih dahulu di Malaysia yang diperkirakan menyentuh angka 1,5 juta hingga 2 juta orang.
Sehingga sangat potensial bagi MNC Kapital Indonesia memberikan pendanaan kepada pejuang devisa negara tersebut.
"Kalau bisa kerja sama ini bukan hanya kepada pekerja migran yang akan pergi ke Malaysia, tapi yang sudah ada di sana, yang ada di sana juga jumlahnya besar sekali, saya yakin itu jumlahnya yang resmi 1,5 juta sampai 2 juta ada, ini besar sekali, apalagi sama yang lain, yang tidak resmi," papar Hary.
Bos MNC Group itu juga berharap kolaborasi dua perusahaan keuangan berbeda negara itu menjadi awal dari kerja sama yang lebih besar dari. Terutama dalam sinergitas Indonesia dan Malaysia di sektor lainnya.
"Lebih penting lagi ini bisa meningkatkan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia di bidang-bidang yang lebih besar lagi, lebih banyak lagi," pungkasnya.
(FRI)