Ananta melanjutkan, terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2023, SMF telah menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total sebesar Rp6,85 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap IV, Obligasi PUB VII Tahap I, Sukuk Musyarakah PUB I Tahap I, Obligasi PUB VII Tahap II, Obligasi Berwawasan Sosial PUB I Tahap I, dan Sukuk Musyarakah Berwawasan Sosial PUB I Tahap I.
Sampai dengan akhir 2023, posisi (outstanding) surat utang dan sukuk SMF mencapai Rp19,35 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp3,90 triliun.
Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak 2009. Hingga akhir 2023, Perseroan sudah
melakukan 57 kali penerbitan dengan jumlah Rp57,27 triliun, terdiri dari 44 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk (penawaran umum) sebesar Rp52,48 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.
Pada tahun 2023, SMF menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ESG (Environment, Social, and Governance) dengan menerbitkan Obligasi dan Sukuk Berwawasan Sosial (Social Bonds), yang merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Perseroan menerbitkan Obligasi Berwawasan Sosial sebesar Rp500 miliar, serta Sukuk Berwawasan Sosial sebesar Rp200 miliar.