sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI dan Bank Negara Malaysia Perluas Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal

Banking editor Rina Anggraeni
02/08/2021 10:47 WIB
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) menyepakati penguatan kerangka penyelesaian transaksi menggunakan Rupiah-Ringgit.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) menyepakati penguatan kerangka penyelesaian transaksi menggunakan Rupiah-Ringgit. (Foto: MNC Media)
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) menyepakati penguatan kerangka penyelesaian transaksi menggunakan Rupiah-Ringgit. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) menyepakati penguatan kerangka penyelesaian transaksi menggunakan Rupiah-Ringgit (Local Currency Settlement/LCS) Senin (2/8/2021). Penggunaan mata uang lokal antara kedua negara ini telah mulai diimplementasikan sejak 2 Januari 2018. 

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penguatan kerangka kerja sama LCS yang semula hanya mencakup transaksi perdagangan, kini diperluas mencakup underlying transaksi LCS dengan menambahkan investasi langsung dan income transfer (termasuk remitansi). 

"Selain itu, penguatan kerja sama LCS antara BI dan BNM tersebut juga meliputi pelonggaran aturan transaksi valas, antara lain terkait perluasan instrumen lindung nilai dan peningkatan threshold nilai transaksi tanpa dokumen underlying sampai dengan USD200.000 per transaksi. Penguatan kerangka LCS dalam Rupiah-Ringgit mulai berlaku efektif sejak 2 Agustus 2021," kata Erwin di Jakarta, Senin (2/8/2021)

Penguatan kerangka tersebut sejalan dengan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh BI dan BNM pada 23 Desember 2016. Strategi penguatan kerangka kerja sama LCS merupakan komitmen yang berkelanjutan dari upaya bersama oleh kedua bank sentral. 
Hal itu dilakukan dalam mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas kepada pelaku usaha dan individu. Kondisi tersebut diharapkan dapat memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan serta investasi langsung antara Indonesia dan Malaysia.(TIA)

Advertisement
Advertisement