IDXChannel - Direktur CELIOS Bhima Yudhistira memproyeksi Bank Indonesia (BI) masih akan menaikkan suku bunga BI-7 DAY Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) hingga akhir 2023.
Ia memperkirakan BI akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 6 persen di semester I tahun depan.
“(Suku bunga BI) akan naik 25 bps setiap kenaikkan, sehingga totalnya pada 2023 akan naik 100 bps,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia.
Bhima menuturan, sepanjang 2022 kenaikan suku bunga BI cukup tinggi jika diakumulasikan. Sehingga hal itu akan berdampak pada penyesuaian bunga kredit baik itu kendaraan bermotor dan KPR yang lebih tinggi lagi di tahun depan.
“Kita akan memasuki era bunga mahal dengan estimasi kenaikan 2 sampai dengan 2,5 persen di 2023,” sambungnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia kembali memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen. Dengan demikian suku bunga deposit facility naik 25 bps menjadi 4,75 persen dan lending facility naik 25 bps menjadi 6,25 persen.
"Pada hari ini Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 21 dan 22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan BI7DRRR sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers, Kamis (22/12/2022) lalu.
Perry mengatakan, keputusan BI menaikkan suku bunga acuan yang lebih terukur tersebut sebagai langkah lanjutan secara front loaded, preemptive, dan forward looking terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi sehingga inflasi inti tetap terjaga dalam sasaran 3 persen plus minus 1 persen.
Selain itu, keputusan ini juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dollar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
"Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah juga terus diperkuat untuk mengendalikan inflasi barang impor di samping untuk memitigasi dampak rambatan dari masih kuatnya dollar AS dan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," ucapnya.
Dengan demikian, BI sepanjang tahun 2022 telah lima kali menaikkan suku bunga acuannya dengan total kenaikan 200 basis poin (bps) atau 2 persen. Tren kenaikan ini dimulai sejak RDG BI periode Agustus 2022.
Awalnya BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen. Kemudian pada September, Oktober, November kembali naik masing-masing 50 bps dan pada Desember naik 25 bps menjadi 5,5 persen.
(SAN)