IDXChannel - Bank Indonesia (BI) telah menyalurkan likuiditas ke perbankan hingga Rp291,8 triliun sampai minggu kedua Maret 2025. Likuiditas tersebut diberikan bank sentral dalam rangka insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, insentif tersebut diberikan kepada kelompok bank BUMN alias Himbara sebesar Rp125,7 triliun, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Rp132,8 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp27,9 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) Rp5,4 triliun.
"Secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan masih dua digit, tepatnya 10,3 persen hingga Februari 2025. Perry menilai, pertumbuhan kredit didukung oleh permintaan kredit korporasi yang cukup tinggi.
Berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja, kredit konsumsi, dan kredit investasi masing-masing tumbuh sebesar 14,62 persen, 7,66 persen, dan 10,31 persen. Kemudian, BI mencatat pembiayaan syariah tumbuh 9,15 persen sementara kredit UMKM tumbuh 2,51 persen .