sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Proyeksi Kredit Perbankan Tumbuh hingga 11 Persen di 2023

Banking editor Michelle Natalia
23/11/2023 16:33 WIB
BI memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan tetap di kisaran 9-11% dan meningkat pada 2024. 
BI Proyeksi Kredit Perbankan Tumbuh hingga 11 Persen di 2023. (Foto: MNC Media)
BI Proyeksi Kredit Perbankan Tumbuh hingga 11 Persen di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan tetap di kisaran 9-11% dan meningkat pada 2024. Hal itu sejalann dengan intermediasi perbankan yang diprakirakan terus tumbuh positif.

Hal itu didukung oleh lending capacity perbankan yang baik sejalan dengan likuiditas yang memadai. Likuiditas perbankan yang masih memadai mendukung ketahanan stabilitas sistem keuangan.

Pada Oktober 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu 26,36%. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 3,43% (yoy) pada Oktober 2023.

Untuk kredit perbankan pada Oktober 2023 tumbuh 8,99% (yoy), didukung peningkatan permintaan pembiayaan sejalan dengan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang terjaga.

"Penerbitan SRBI juga menambah fleksibilitas perbankan dalam mengelola likuiditas sehingga turut mendukung terjaganya lending capacity perbankan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG BI secara virtual di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Perkembangan likuiditas tersebut berdampak positif terhadap suku bunga perbankan, dengan suku bunga deposito perbankan jangka waktu 1 bulan dan suku bunga kredit pada Oktober 2023 masing-masing terjaga pada 4,40% dan 9,37%. 

Likuiditas perbankan yang tetap memadai juga didukung oleh implementasi KLM yang efektif berlaku sejak 1 Oktober 2023, dengan besaran total insentif likuiditas mencapai Rp138 triliun per November 2023. 

"Bank Indonesia terus meningkatkan efektivitas implementasi insentif likuiditas KLM untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," sambung Perry.

Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor Jasa Sosial, Jasa Dunia Usaha, dan Pertambangan. Pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,68% (yoy) pada Oktober 2023. 

Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,36% (yoy), antara lain didukung oleh penyaluran KUR yang meningkat. 

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusi, dan ekonomi hijau," pungkas Perry.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement