Pemangkasan suku bunga disebut ideal dilakukan pada kuartal kedua 2025, dengan syarat nilai tukar rupiah bisa stabil jauh di bawah Rp17.000 per dolar AS.
"Kami yakin bahwa BI lebih suka melakukan pemangkasan suku bunga 25bps berikutnya dalam kuartal kedua, jika USD/IDR dapat stabil jauh di bawah angka Rp17.000 dan mendekati Rp16.500," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia memastikan pihaknya fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui strategi triple intervention di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pasar sekunder obligasi pemerintah.
Di sisi lain, BI memastikan cadangan devisa (cadev) nasional tetap kuat. Hingga Maret 2025, posisi cadev Indonesia tercatat mencapai rekor USD157,1 miliar, meningkat 1,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan BI-Rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar Rupiah,” kata Perry.
(Nur Ichsan Yuniarto)