Okki menjelaskan, keputusan BI tersebut juga membuka ruang bagi penurunan suku bunga kredit, peningkatan likuiditas, serta penguatan daya serap pembiayaan di sektor-sektor prioritas.
Hal ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan daya beli masyarakat dan mendorong ekspansi pelaku usaha.
"BNI akan memanfaatkan momentum ini untuk mengarahkan pembiayaan pada sektor-sektor produktif seperti UMKM, perumahan rakyat, perdagangan, dan industri, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," katanya.
Meski memperluas penyaluran kredit, BNI menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas aset. BNI akan terus menyalurkan pembiayaan secara pruden dengan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.
"Kami optimistis dengan kombinasi stimulus moneter dari BI dan kebijakan fiskal pemerintah, prospek pertumbuhan kredit BNI akan semakin kuat sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional," kata Okki.
Dengan demikian, kata dia, BNI percaya penurunan suku bunga acuan akan memperkuat sinergi antara kebijakan moneter dan strategi pembiayaan perseroan, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
(Dhera Arizona)