IDXChannel - Pergerakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sepekan. Rupiah ditutup perkasa ke Rp16.210 berkat data perdagangan domestik yang kuat dan intervensi Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan.
"Mungkin saja, kan karena perkembangannya sangat dinamis, kalau saya perhatikan ini sekarang mereda kan ketegangannya [geopolitik], indeks dolarnya juga sedikit menurun, harga minyaknya menurun ya, bukan tidak mungkin kembali ya," jelas Ekonom BCA David Sumual usai Pelatihan Jurnalis BI di Samosir, Sumatera Utara, Minggu (28/4/2024).
Namun, David menekankan pentingnya memperhitungkan nilai fundamental ekonomi seperti ekspor dan inflasi. Hal tersebut karena ada faktor inflasi pangan yang naik beberapa waktu ini.
"Tapi tadi, ya mungkin juga kita harus perhitungkan nilai fundamental seperti ekspor, inflasi, kita tahu kan inflasi pangan kita naik cukup tinggi ya bbrp bulan terakhir, nah ini tentu mempengaruhi inflasi ekspor-impor kita, itu mempengaruhi juga fundamental rupiah," ungkap David.
Menurut David, posisi rupiah saat ini masih relatif kompetitif dibandingkan dengan negara-negara lain terhadap dolar AS.