"Di negara maju juga sudah mengurangi pelonggaran-pelonggaran kebijakan di sektor keuangan yang selama ini dilakuakan, misalnya pelonggaran pengaturan mengenai kredit ataupun pembiayaan" sambungnya.
Menurut Perry koordinasi di tingkat G-20 ini perlu direncanakan secara baik, diperhitungkan secara baik, dan dikomunikasikan secara baik. Supaya ekonomi bisa pulih bersama dan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan kepada negara-negara berkembang.
"Ini adalah untuk agenda yang pertama, koordinasi di bidang kebijakan moneter dan sektor keuangan untuk pulih bersama dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan bagi negara berkembang termasuk Indonesia," pungkasnya. (RAMA)