Menariknya, BNI juga melihat adanya potensi pertumbuhan yang lebih merata di segmen lain, yaitu UMKM dan komersial (perusahaan menengah). Setelah empat tahun berbenah, BNI merasa yakin untuk kembali menumbuhkan kredit di segmen ini, meskipun tidak secara agresif.
"Kami hanya menargetkan tumbuh di kisaran 5 hingga 10 persen secara berhati-hati sambil terus memonitor kondisi kualitas aset," ujar Yohan.
Sementara itu, segmen konsumer dianggap sebagai salah satu yang paling tangguh. Dengan tingkat utang rumah tangga yang rendah, permintaan untuk kredit seperti KPR dan kendaraan bermotor tetap stabil.
Namun, BNI akan tetap berhati-hati dan menargetkan pertumbuhan di kisaran 10 persen untuk segmen tersebut, sejalan dengan kondisi ekonomi makro yang tumbuh sekitar 5 persen.
(Dhera Arizona)