Dia menuturkan dengan bergabungnya perseroan ke PCAF akan memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan financed emissions atau emisi karbon yang ditimbulkan dari aktivitas pembiayaan oleh perseroan.
"Kami berkomitmen mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan. Inisiatif ini kami umumkan pada Hari Ozon Internasional sebagai bagian dari upaya kolektif untuk menjaga atmosfer bumi," ujar Setiyo.
Setiyo menjelaskan PCAF mengembangkan Strategic Framework for Paris Alignment, sebuah kerangka kerja yang bertujuan untuk membantu lembaga-lembaga keuangan memahami proses menuju net zero emisi pada 2050 sesuai Paris Agreement.
Dengan bergabungnya BTN ke PCAF, akan memperjelas langkah yang dilakukan perseroan untuk mencapai target net zero financed emissions pada tahun 2060, atau target emisi net zero dari pembiayaan yang dilakukan perseroan.
“BTN meyakini bahwa pembiayaan yang bertanggung jawab, dipadukan dengan pelaporan yang transparan, merupakan kunci untuk menuju target net zero financed emissions 2060. Tentunya, penerapan net zero financed emissions akan difokuskan pada pembiayaan yang rendah emisi dan mendukung target transisi ekonomi pemerintah, seperti perumahan rendah emisi yang merupakan core focus BTN ESG," tutur Setiyo.