IDXChannel - Rencana merger antara unit usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), yakni BTN Syariah dengan Bank Muamalat Indonesia disebut-sebut terealisasi sebelum Oktober 2024. Hal ini ditegaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Merespons pernyataan Erick Thohir, Corporate Secretary Bank BTN, Ramon Armando memberi penjelasan terkait kebenaran kabar tersebut kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ramon mengatakan, pernyataan Menteri BUMN terkait rencana merger Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN dan Bank Muamalat Indonesia merupakan domain pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas perseroan.
"Bank BTN akan tunduk dan patuh pada usulan atau keputusan pemegang saham mayoritas," ucap dia dalam Keterbukaan Informasi BEI, Selasa (20/2/2024).
"Bank BTN memiliki beberapa opsi dalam proses spin off atau pemisahan UUS menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Salah satunya, dengan melakukan penjajakan pada beberapa bank umum syariah yang ada," Ramon menambahkan.