"Perseroan memproyeksikan dampak atas spin off UUS memberikan nilai tambah, baik dari sisi keuangan maupun operasional bagi perseroan," tegasnya.
Ramon kembali memastikan, permohonan izin atau persetujuan pemisahan UUS akan dilakukan perseroan paling lama dua tahun dengan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang dipublikasikan pada 12 Februari 2024, serta tetap memerhatikan usulan dari pemegang saham mayoritas, dalam hal ini pemerintah.
"Perseroan memiliki beberapa rencana aksi korporasi dalam 12 bulan mendatang, salah satunya spin off UUS," pungkas Ramon.
Sekadar informasi, berdasarkan data RTI Business, saham BBTN menanjak 8,15 persen ke level 1.460 pada penutupan perdagangan Selasa (20/2). Nilai transaksi saham BBTN mencapai Rp231,09 miliar dengan volume 162,72 juta dan frekuensi sebanyak 12.434 kali.
(FAY)