IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat pertumbuhan penyaluran KPR non-subsidi baik konvensional maupun syariah mencapai 7,3 persen YoY menjadi Rp111,33 triliun hingga kuartal III-2025.
BTN juga mencatatkan pembiayaan rumah dengan skema lainnya, termasuk Kredit Agunan Rumah (KAR) senilai Rp8,95 triliun, atau meningkat 6,8 persen YoY. Angka tersebut mencerminkan komitmen perseroan dalam memperluas akses perumahan bagi masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk aparatur negara.
Adapun perseroan telah menerima alokasi Kredit Program Perumahan (KPP) atau KUR Perumahan sebesar Rp9,5 triliun pada kuartal IV-2025. Jumlah ini merupakan bagian dari total alokasi nasional yang mencapai Rp17 triliun. Saat ini, BBTN juga telah mendapat arahan dari Danantara dan pemerintah untuk mendorong percepatan penyaluran pembiayaan perumahan tersebut.
Di sisi lain, perseroan pun berupaya mencari solusi hunian masa depan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan dengan melanjutkan roadshow BTN Housingpreneur 2025 di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Pendekatan akar rumput ini juga dilakukan BTN untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah Milik Presiden Prabowo Subianto.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan gaya hidup masyarakat Indonesia terus berkembang dan mempengaruhi kebutuhan akan hunian.
Oleh karena itu, kehadiran ajang kompetisi BTN Housingpreneur dilakukan untuk menggali ide dan inovasi dari level yang paling bawah agar dapat menghadirkan solusi untuk perumahan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
“BTN Housingpreneur 2025 merupakan wujud komitmen BTN mendukung Program Tiga Juga Rumah agar lahir terobosan nyata dan relevan yang menjawab kebutuhan akan rumah layak huni serta terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ramon.
Kepala Kantor BTN Wilayah Sumatera Noor Ridlo mengatakan BTN Housingpreneur bukan hanya kompetisi, tapi juga gerakan untuk mendorong agar tercipta kolaborasi antar berbagai pihak di sektor perumahan. "Kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, pengusaha, pengembang, dan perbankan ini diharapkan dapat menciptakan solusi atas tantangan sektor perumahan di Indonesia," ujar Noor.
Sekretaris USU Muhammad Fidel Ganis Siregar pun mengajak para mahasiswa untuk memaksimalkan kompetisi ini dengan memikirkan bagaimana kota di Sumatera harus dirancang dan dikembangkan. "USU memiliki tanggung jawab moral, tidak hanya membangun perumahan secara fisik tapi juga menciptakan ekosistem kehidupan yang mampu menghadirkan inovasi, mampu diakses banyak orang dan terjangkau," tutur Fidel.
(kunthi fahmar sandy)