Portofolio ini terdiri dari pembiayaan sosial sebesar Rp 143 triliun tumbuh 9,4 persen secara year on year (YoY) dan pembiayaan hijau sebesar Rp 142 triliun naik 16,4 perseb YoY. Prestasi ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin pasar dengan pangsa lebih dari 35 persen.
Secara konkrit, Bank Mandiri telah menyematkan fitur Livin’ Planet di super app Livin’ by Mandiri yang dirancang untuk mempermudah nasabah dalam menghitung jejak karbon dari aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan listrik, transportasi dan kegiatan lainnya. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memahami dampak lingkungan yang dihasilkan dari aktivitas, serta menawarkan solusi nyata untuk menyeimbangkan emisi karbon pribadi.
Meski begitu, bank berlogo pita emas ini juga menyadari masih terdapat hal yang perlu diatasi bersama untuk membangun ekosistem berkelanjutan di Indonesia. “Pengetahuan tentang praktik bisnis berkelanjutan, akses teknologi yang belum merata, dan kesenjangan pembiayaan harus kita atasi bersama untuk memaksimalkan potensi solusi berbasis alam,” kata Darmawan.
Untuk mengangkat isu ini, Bank Mandiri terus menunjukkan komitmen ini di forum internasional, salah satunya melalui partisipasi di sesi CEO Climate Talks dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) di Baku, Azerbaijan. Dalam forum tersebut, Darmawan menegaskan pentingnya kolaborasi global untuk mendukung peran strategis Indonesia dalam menyeimbangkan karbon dunia.
Dalam forum itu, Bank Mandiri mengajak seluruh pemangku kepentingan, mitra global, dan komunitas untuk bersama-sama mempercepat penurunan emisi, menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan, dan mendukung Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) lebih cepat dari target 2060.
“Indonesia memiliki keunikan yang tidak dimiliki negara lain. Alam kita adalah solusi bagi dunia, dan kami di Bank Mandiri berkomitmen menjadi bagian dari perjalanan ini,” kata Darmawan.
(ADV/Febrina Ratna)