Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BJBR berhasil meningkatkan rasio CASA (Current Account Saving Account) sebesar 2,2 persen menjadi 44,9 persen, mencerminkan komitmen Perseroan untuk menjaga cost of fund di level 4,7 persen.
"Hal ini membantu kami dalam memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan guna mengurangi biaya dana," ujar Yuddy.
Net Interest Margin (NIM) BJBR tercatat sebesar 3,8 persen, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada level 1,53 persen yang didukung Coverage Ratio di atas 100 persen. Rasio permodalan (CAR) BJBR juga terjaga di level 19,4 persen, dengan rencana penerbitan Surat Berharga Perpetual untuk penguatan modal Tier 1.
Yuddy menjelaskan, pihaknya terus mendorong penerapan prinsip-prinsip ESG dalam aktivitas bisnisnya. Hingga September 2024, Portofolio Keberlanjutan BJBR mencapai Rp18,2 triliun, setara 15 persen dari total portofolio kredit.
Peningkatan sebesar 15,1 persen ini disalurkan ke berbagai sektor berwawasan lingkungan, pembiayaan UMKM, dan transportasi ramah lingkungan. Di triwulan IV-2024 ini, BJBR berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan senilai Rp1 triliun, guna memperkuat pendanaan keberlanjutan.