sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dorong Digitalisasi, DPK BBNI Melesat 16,5 Persen di Semester I-2025

Banking editor Anggie Ariesta
25/07/2025 13:24 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp900 triliun pada semester I-2025.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp900 triliun pada semester I-2025. (Foto: Dok. BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp900 triliun pada semester I-2025. (Foto: Dok. BNI)

IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp900 triliun pada semester I-2025. Angka tersebut tumbuh 16,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didominasi oleh peningkatan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang melonjak 18,7 persen menjadi Rp647,6 triliun. Porsi dana murah mencapai 72 persen terhadap total DPK.

Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, pertumbuhan CASA yang kuat ini mencerminkan keberhasilan BNI dalam memperkuat fondasi struktur pendanaan melalui digitalisasi dan transformasi cabang.

Rekening giro meningkat 25,1 persen dan tabungan 10,5 persen mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 72 persen, naik dari 70,7 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Hal ini menunjukkan strategi kami untuk fokus dalam membangun struktur pendanaan jangka panjang di tengah fluktuasi kondisi ekonomi," kata Hussein dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).

Secara keseluruhan, kanal mobile banking BNI mencatat total transaksi Rp1.188 triliun atau tumbuh 68 persen secara tahunan. Sementara itu, platform BNIdirect juga menunjukkan kinerja impresif dengan nilai transaksi tumbuh 31,1 persen menjadi Rp5.246 triliun dan volume transaksi naik 22,1 persen menjadi 717 juta.

Transaksi dari klien korporasi menyumbang porsi besar, yakni 78 persen dari total nilai transaksi, dengan pertumbuhan hingga 37 persen.

Sepanjang semester I ini, BNI juga menjaga rasio likuiditas dan permodalan pada level yang sehat. Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di 86,2 persen, sementara Loan to Cash Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) masing-masing mencapai 144,2 persen dan 143,0 persen.

Capital Adequacy Ratio (CAR) juga meningkat menjadi 21,1 persen, yang semakin memperkuat kapasitas ekspansi bank.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement