Harapannya, pelaku usaha yang berhasil tumbuh melalui program ini dapat menjadi inspirasi dan role model bagi UMKM di daerah lain.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” kata Hery.
Kini, dari jumlah keseluruhan yang diberdayakan, sebanyak 82,19 persen klaster usaha berasal dari segmen produksi dan 17,81 persen dari segmen non-produksi.
Adapun persentase pemberdayaan klaster berdasarkan bidang usahanya mayoritas dinikmati sektor pertanian sebanyak 47,63 persen. Disusul sektor Industri (30,02 persen), Perdagangan (10,78 perse), Perikanan (7,97 persen), jasa (2,99 persen), Pariwisata (0,74 persen), dan Lainnya (0,06 persen).
Sebagai bagian dari penguatan klaster, BRI juga mendorong akses terhadap layanan keuangan. Dari total klaster usaha yang telah terbentuk, sebanyak 84,1 persen atau sekitar 402.386 dari total 468.820 anggota telah memiliki rekening di BRI.