Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, kebangkitan bisnis properti ini harus dimanfaatkan BTN untuk lebih ekspansif dalam penyaluran kredit, sehingga pelaksanaan rights issue tahun ini merupakan momentum paling tepat bagi perseroan.
“Outlook ekonomi Indonesia masih stabil dari berbagai lembaga pemeringkat Internasional. Outlook ini sebagai gambaran kondisi fundamental ekonomi yang baik, sehingga harus dimanfaatkan BTN untuk merealisasikan rights issue tahun ini,” ujar Nafan.
Terkait proyeksi kenaikan tingkat suku bunga tahun ini terhadap penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR), menurut dia, tidak berdampak signifikan terhadap penyaluran kredit perseroan. Justru dengan kenaikan harga komoditas, permintaan KPR diperkirakan tetap bertumbuh tahun ini.
Dengan rights issue, dia mengatakan, kecukupan modal BTN akan lebih kuat, sehingga bisa megimbangi peningkatan permintaan kredit perumahan dari ASN, TNI Polri, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan selain untuk perkuat lini bisnis digital yang butuh modal besar, BTN juga mempersiapkan pencadangan sebagai mitigasi risiko perlambatan ekonomi dan naiknya non performing loan (NPL) pasca restrukturisasi kredit selesai.