Dari sisi strateginya, mungkin akan banyak bank-bank yang akan lebih selektif dalam hal penyeruan kreditnya menyesuaikan lagi dengan kondisi likuditasnya.
“Namun juga kita perlu ingat, rekan-rekan semua, bahwa Bank Indonesia juga melanjutkan kebijakan makroprudensial yang longgar, khususnya KLM. Jadi tentunya saya pikir kebijakan ini pun juga menjadi salah satu strategi bank untuk memanfaatkan inisiatif dari bank Indonesia atau pemerintah tersebut, seperti program-program inisiatif, likuditas BI, untuk sektor padat karya,” tuturnya.
Menurut Josua, hal tersebut bisa menjadi peluang juga untuk bank untuk ekspansi kreditnya juga di tahun ini.
Adapun proyeksi pertumbuhan kredit dari ekonom Permata Bank ini selaras dengan realisasi kredit pada Desember 2024 yang berada di 10,39 persen.
(kunthi fahmar sandy)