“Kecuali melemahnya permintaan akhir global, ekonomi akan terus berkembang dengan kecepatan yang stabil dan tetap mendekati jalur potensialnya pada 2025,” kata bank sentral.
MAS memperkirakan inflasi inti akan terus menurun hingga sekitar 2 persen pada akhir 2024.
Inflasi inti telah menurun dari puncaknya sebesar 5,5 persen pada awal 2023, dan mencapai titik terendah di angka 2,5 persen dalam 2,5 tahun terakhir pada Juli sebelum naik tipis menjadi 2,7 persen pada Agustus.
Secara terpisah, estimasi awal dari Kementerian Perdagangan Singapura menunjukkan produk domestik bruto (PDB) naik 4,1 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, meningkat dari laju tahunan sebesar 2,9 persen pada kuartal kedua.
“Prospek pertumbuhan lebih optimis,” kata ekonom OCBC, Selena Ling, seraya menambahkan bahwa gopolitik dan konflik perdagangan menjadi kekhawatiran bagi negara kota tersebut dan ada peluang untuk melonggarkan jadwal kebijakan MAS berikutnya pada Januari 2025.