BSI pun percaya diri bahwa dana murahnya cukup kuat dengan nominal lebih dari Rp120 triliun. Sehingga, ini menjadi modal dasarnya untuk terus mendukung pertumbuhan dari dana murah.
"Kan BSI itu komposisi dana murahnya lebih dari 60%, kalo bank yang dana murahnya cukup kuat, impact kenaikan suku bunga acuannya gak terlalu besar," ujarnya.
"DPK aja, kita juga nahan juga gak mungkin transmisi ke tingkat bunga yang... belum lah masih stabil dan bank sangat kuat permodalan, kemudian rasio-rasio likuiditas, liabilitas masih baik," pungkas Hery.
Perlu diketahui, BSI mencatat dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp294 triliun, naik 12,35% secara tahunan (yoy). Sebanyak Rp178 triliun atau 60,5% diantaranya merupakan dana murah atau current account savings account (CASA).
(SAN)