IDXChannel - Buntut krisis perbankan yang sempat melanda Amerika Serikat (AS) pada awal Maret 2023 tampaknya belum usai.
First Republic Bank, salah satu bank regional AS yang sempat terseret krisis perbankan, mengungkapkan permasalahan terbarunya pada Senin (24/3/2023) waktu setempat.
Pada awal pekan, First Republic Bank melaporkan penurunan simpanan lebih dari USD100 miliar atau setara Rp1.491 triliun (kurs Rp 14.912 per USD).
Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa First Republic bisa menjadi bank ketiga yang gagal setelah runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Di tengah gejolak terbesar yang melanda sektor perbankan sejak 2008, bank tersebut saat ini menghadapi pilihan sulit untuk membalikkan bisnisnya pasca kekacauan sebelumnya.
Saham First Republic Bank ditutup turun 50% pada Selasa, sehari setelah bank ini mengumumkan kehilangan dana simpanan secara drastis.
Dilaporkan The Guardian, pemberi pinjaman saat ini sedang mempelajari semua opsi.
First Republic Bank juga mengatakan pada Senin bahwa pihaknya akan mengupayakan berbagai opsi strategis untuk memperkuat bank dengan cepat, tanpa memberikan rincian lanjutan.