IDXChannel - Induk raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Google, Alphabet (GOOGL) melaporkan kinerja keuangan pada Selasa, (25/4).
Pendapatan Alphabet naik 3% menjadi USD69,79 miliar secara year on year (yoy) pada kuartal pertama tahun ini. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar USD68 miliar.
Namun, angka tersebut lebih lambat dari pertumbuhan pendapatan kuartal pertama 2022 sebesar 23%.
Laba per saham (EPS) dilaporkan sebesar USD1,17 per saham, mengalahkan perkiraan analis sebesar USD1,07 per saham berdasarkan data Refinitiv.
Adapun pendapatan juga mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD68,9 miliar.
Beberapa hasil kunci dari kinerja keuangan Alphabet di antaranya pendapatan iklan YouTube mencapai USD6,69 miliar, mengalahkan prediksi dari StreetAccount sebesar USD6,6 miliar.
Sementara Google Cloud menyumbang pendapatan sebesar USD7,45 miliar, lebih rendah dibanding prediksi USD7,49 miliar.
Sementara pendapatan dari iklan Google mencapai USD54,55 miliar yang juga melebihi ekspektasi.
CEO Sundar Pichai mengatakan manajemen cukup senang dengan kinerja keuangan sepanjang tahun ini.
“Kami memperkenalkan pembaruan produk penting yang tertanam dalam ilmu komputer mendalam dan AI. Bintang Utara kami memberikan jawaban yang paling membantu bagi pengguna kami, dan kami melihat peluang besar di depan, melanjutkan rekam jejak inovasi kami yang panjang,” katanya dikutip Investing.com.
Laporan ini membuat saham Alphabet naik 4% dalam perdagangan setelah jam kerja (after-hours) dan naik 18% sepanjang tahun ini.
Raksasa teknologi AS lainnya, Microsoft, juga melaporkan kinerja keuangan pada Selasa, (25/4).
Microsoft melaporkan hasil kuartal ketiga yang juga mengalahkan perkiraan konsensus. Kinerja Microsoft didukung bisnis cloud yang moncer. Ini juga mengabaikan kekhawatiran melambatnya belanja konsumen akan membebani pertumbuhan.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates tersebut mengumumkan EPS sebesar USD2,45 dengan pendapatan mencapai USD52,9 miliar.
Analis yang disurvei oleh Investing.com mengantisipasi EPS USD2,24 dengan pendapatan USD51,12 miliar.
Lini bisnis cloud Azure juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 18% menjadi USD21,51 miliar.