Moncernya penyaluran diantaranya didapat lewat jalur digital atau online, di mana jenis layanan ini diklaim menjadi favorit bagi masyarakat dengan kemudahan dan efisiennya proses penyaluran, sehingga turut mendongkrak transaksi kredit pada triwulan II-2022 secara signifikan.
Sedangkan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) juga melonjak menjadi Rp176,1 miliar pada Juni 2022. Capaian ini bahkan melonjak hingga 973,8 persen bila dibandingkan posisi pada Juni 2021.
Hingga semester I-2022 BNC tercatat masih mengalami rugi bersih sebesar Rp611,4 miliar, di mana terjadi tren penurunan catatan rugi secara konsisten dalam enam bulan terakhir. Hal tersebut terlihat dari data bahwa pada Januari 2022 perusahaan masih menderita rugi Rp159,9 miliar, dan terus terjadi tren penurunan, hingga pada Juni 2022 bahkan BNC telah berhasil membukukan laba sebesar Rp5,6 miliar. (TSA)