Selain itu, Tauhid juga meyakini the fed tidak akan bergerak agresif lantaran adanya tren penurunan inflasi di Amerika Serikat yang melambat hingga ke 6 persen pada Februari 2023, angka tersebut merupakan yang paling rendah sejak September 2021.
“Dengan terjaganya inflasi, saya rasa The Fed tidak akan mengorbankan SVB dengan meningkatkan suku bunga secara agresif,” imbuhnya.
Walaupun demikian, Tauhid menilai negara - negara lain akan berlomba untuk menaikan suku bunganya. Mereka akan mengambil kesempatan ini sebagai momen untuk menarik dolar - dolar yang tadinya keluar dari negaranya (capital outflow) akibat peningkatan suku bunga the fed.
“Mereka tentunya sama-sama memiliki tujuan untuk mengendalikan inflasi, tapi tidak mau kehilangan kesempatan berharga ini,” pungkasnya.
(WHY)