Dia pun memastikan langkah ini telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.
Meski tidak merinci skema pembagiannya, Purbaya menegaskan proporsi dana yang diterima setiap bank akan berbeda.
Lebih lanjut, dia mewanti-wanti bank-bank penerima dana agar tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI), melainkan untuk disalurkan sebagai kredit guna menggerakkan sektor riil.
"Suka-suka bank. Yang penting kan kita likuiditas masuk ke sistem," katanya.
Menurut Purbaya, ketika bank memiliki kelebihan likuiditas, mereka akan terdorong untuk menyalurkan dana tersebut sebagai kredit agar tidak mengalami kerugian (negative carry). Hal ini akan mendorong bank untuk lebih aktif mencari proyek-proyek yang layak.
"Dengan cara itu, hampir pasti uang akan nyebar di sistem ekonomi dan ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Kredit pasti akan tumbuh lebih cepat dari yang sekarang," ujarnya.