"Sampai kapan ini suku bunga acuan di Indonesia diperkirakan naik? kita tunggu minggu ini apakah ditahan atau akan dinaikkan," kata Batara.
Menurut Batara, Citi melihat adanya implikasi pada data Quantitative Tightening (QT) adalah kapan Federal Reserve itu akan berhenti kemudian stagnan pada 2022.
"Kemudian kita melihat risiko itu pricing dan benchmark trade itu akan menjadi lebih jelas sekitar bulan April atau Mei kapan akan di stop oleh Federal Reserve tergantung juga data inflasi," ujarnya.
Adapun Portofolio kredit Citi Indonesia pada kuartal tiga 2022 lalu mengalami penurunan sebesar 4,6%, yang terutama berasal dari lini bisnis Institutional Banking. Total aset Citi Indonesia pada kuartal tiga tahun 2022 meningkat sebesar 8,3% secara year-on-year menjadi Rp95,2 triliun.
Gross Non-Performing Loan (NPL) Citi Indonesia berada pada posisi yang stabil yaitu sebesar 3,30%. Citibank Indonesia juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit, dengan pencapaian rasio net NPL yang lebih rendah dari 0,94% menjadi 0,31% di periode yang sama tahun sebelumnya.